×

Sosialisasi Pembelajaran Mendalam dan Kurikulum Berbasis Cinta

Polewali Mandar – sandeqnews.id — Dua Pengawas Madrasah tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kemenag Kabupaten Polewali Mandar, Abdul Rahim, S.Pd.I., MM, dan Sitti Aminah, S.Ag., MM, memberikan sosialisasi penting terkait penguatan profil lulusan madrasah serta penerapan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) di MI Kambelu, Desa Mambu Tapua, Kecamatan Matangnga, Senin (26/8/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh dua madrasah yang bergabung, yakni MI DDI Kurrak Kecamatan Tapango dan MI DDI Kambelu Kecamatan Matangnga.

Abdul Rahim dalam paparannya menekankan bahwa penguatan karakter dan kompetensi peserta didik harus berlandaskan delapan dimensi utama yang menjadi arah pembelajaran di madrasah. Delapan dimensi tersebut adalah:

1. Keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa – sebagai fondasi spiritual dalam seluruh aspek kehidupan.

2. Kewargaan – menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bertanggung jawab sebagai warga negara.

3. Penalaran Kritis – membiasakan siswa berpikir logis, analitis, dan mampu memecahkan masalah.

4. Kreativitas – mendorong lahirnya ide-ide inovatif dalam belajar maupun kehidupan sehari-hari.

5. Kolaborasi – membangun semangat kerja sama dan gotong royong dalam berbagai aktivitas.

6. Kemandirian – melatih siswa agar mampu bertanggung jawab atas diri sendiri dan mandiri dalam bertindak.

7. Kesehatan – menjaga keseimbangan jasmani dan rohani, termasuk gaya hidup sehat.

8. Komunikasi – mengembangkan kemampuan menyampaikan ide, gagasan, dan perasaan secara efektif.

Menurut Abdul Rahim, delapan dimensi ini saling melengkapi dan harus diwujudkan dalam proses pembelajaran agar lulusan madrasah tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berkarakter, sehat, dan siap menghadapi tantangan zaman.

“Profil lulusan ini bukan sekadar target di atas kertas, tetapi harus benar-benar hidup dalam diri peserta didik melalui pembelajaran sehari-hari di madrasah,” tegas Abdul Rahim.

Setelah itu, giliran Sitti Aminah yang menyampaikan materi khusus mengenai Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Ia menjelaskan bahwa KBC merupakan pendekatan pendidikan yang menekankan kasih sayang, empati, toleransi, dan penghargaan terhadap keberagaman. Kurikulum ini bukan materi pelajaran baru, melainkan nilai yang diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran serta pembiasaan sikap di madrasah.

Sitti Aminah menegaskan, rasa cinta harus melekat pada diri setiap pendidik untuk kemudian dimanifestasikan kepada anak didiknya. “Kalau cinta sudah tertanam, guru tidak hanya sekadar menjalankan kewajiban, tetapi hadir dengan sepenuh hati untuk mendidik dan membimbing,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Kurikulum Berbasis Cinta merupakan kebijakan baru Kementerian Agama yang saat ini sedang disosialisasikan secara nasional. Kurikulum ini bertujuan menanamkan nilai-nilai cinta agar peserta didik tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan berakhlak mulia.

Dalam kerangka KBC, Sitti Aminah memperkenalkan Panca Cinta (5 Pilar Cinta), yaitu:

1. Sumber Cinta – cinta kepada Allah sebagai dasar spiritual.

2. Cinta Ilmu – menumbuhkan semangat belajar dan menghargai pengetahuan.

3. Tanda Cinta – cinta terhadap lingkungan dan alam sekitar.

4. Cinta Diri dan Sesama – menumbuhkan kepedulian, empati, dan penghargaan terhadap manusia lain.

5. Cinta Tanah Air – menumbuhkan rasa patriotisme dan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.

Di Madrasah Ibtidaiyah, implementasi KBC dilakukan dengan mengintegrasikan nilai cinta dalam semua mata pelajaran, serta menanamkannya melalui pembiasaan, penguatan karakter, dan pengembangan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Sosialisasi di MI Kambelu Desa Mambu Tapua Kecamatan Matangnga ini menjadi bagian dari upaya Kemenag Polewali Mandar untuk memastikan seluruh madrasah di bawah naungannya memahami dan siap menerapkan Profil Lulusan Madrasah dan Kurikulum Berbasis Cinta. Dukungan guru, kepala madrasah, pengawas, serta orang tua diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang lebih humanis, menyenangkan, dan penuh makna.

Post Comment