×

KH. Miftah Fauzi Rakhmat dan DR. Anwar Sadat: Spirit Maulid Nabi Hidup dalam Tradisi Sayyang Pattu’du Mandar

Polewali Mandar – SandeqNews.id — Dua ulama terkemuka, KH. Miftah Fauzi Rakhmat dan DR. H. Anwar Sadat, S.Ag., M.Ag., hadir memberikan hikmah dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirangkaikan dengan tradisi Sayyang Pattu’du di Dusun Buttu Lamba, Desa Pasiang, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, Minggu (12/10/2025).

Acara yang digelar oleh Yayasan Ikhwanul Mustafa bekerja sama dengan Perpustakaan Rumah Ilmu ini menjadi puncak perayaan Maulid yang meriah, menghadirkan nilai spiritual dan budaya yang melekat kuat di hati masyarakat Mandar.

Dalam ceramahnya, KH. Miftah Fauzi Rakhmat mengingatkan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah SAW yang penuh kasih sayang dan rahmat bagi seluruh manusia. “Rasulullah bukan hanya diutus untuk satu golongan, tapi untuk seluruh umat sebagai rahmat. Semangat kasih dan kedamaian beliau harus terus hidup di hati kita,” ujarnya di hadapan jamaah yang memadati area masjid Ikhwanul Mustafa.

Sementara itu, DR. H. Anwar Sadat menyampaikan bahwa memperingati Maulid bukan hanya seremonial tahunan, tetapi bentuk kecintaan dan penghormatan yang perlu dihidupkan setiap hari. “Jadikan Maulid sebagai pengingat agar setiap hari kita tidak lupa pada sosok suri teladan, Rasulullah SAW,” pesannya.

Kemeriahan acara mencapai puncaknya selepas salat Dzuhur berjemaah, saat tradisi Sayyang Pattu’du — kuda menari khas Mandar — digelar. Sebanyak dua belas ekor kuda berhias indah menari mengikuti tabuhan rebana, mengiringi anak-anak yang telah khatam Al-Qur’an (Totamma). Lantunan Kalindaqdaq dan salawat menggema di sepanjang jalan, menebarkan semangat cinta Rasulullah di tengah masyarakat.

Tradisi Sayyang Pattu’du tak hanya menjadi simbol syukur atas keberhasilan anak-anak mengkhatamkan Al-Qur’an, tetapi juga media untuk mempererat silaturahmi dan menanamkan nilai-nilai keislaman yang hidup dalam budaya Mandar.

Melalui kegiatan ini, masyarakat Pasiang berharap tradisi keagamaan dan budaya luhur seperti Sayyang Pattu’du dapat terus dilestarikan dari generasi ke generasi sebagai wujud cinta kepada Nabi yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Post Comment